Lima Tahun Keluarga Miskin Ini Hanya Makan Daun-daunan


Keluarga miskin di Bengkulu (Foto: Demon Fajri/Okezone)
"Kalau tidak ada uang untuk beli beras, terpaksa makan daun singkong dan terkadang kangkung yang diambil dari rawa-rawa saja. Itu kami makan tanpa nasi." 

Itu kata Haristan menceritakan keperitan hidupnya bersama isteri dan anaknya dari Dusun I Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, 

Kisah yang dipaparkan oleh sebuah portal Indonesia ini saya ambil buat tatapan dan tauladan kita rakyat Malaysia yang mewah berbelanja dan mampu membeli apa sahaja yang dikehendaki. 

Tetapi bagi lelaki ini, dia hanya mampu makan daun sebagai pengalas perut bersama isteri dan anaknya.

Susah susah kita di Malaysia ni boleh lagi makan KFC tapi umat lain di luar sana.....

Berikut saya berikan artikel penuh portal berkenaan untuk tatapan bersama:

BENGKULU - Haristan (35) dan Kismiati (40), pasangan suami-istri warga Dusun I Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, ini terlihat duduk termenung di gubuk rumahnya yang tampak reot. Di benaknya seolah tersirat bagaimana agar bisa hidup layak bersama tiga anaknya seperti warga yang lainnya.
Harapan Haristan dan Kismiati merupakan hal yang manusiawi. Sebab, selama ini mereka hidup penuh kesusahan. Bahkan untuk bertahan hidup, pasutri bersama tiga anaknya itu hanya mengonsumsi daun singkong dan kangkung sejak bertahun-tahun lalu.
"Kalau tidak ada uang untuk beli beras, terpaksa makan daun singkong dan terkadang kangkung yang diambil dari rawa-rawa saja. Itu kami makan tanpa nasi," kata Haristan, saat ditemui Okezone di kediamannya.
Perasaan Haristan semakin tersayat melihat istri dan ketiga anaknya juga harus tinggal di gubuk reot yang sewaktu-waktu bisa saja roboh diterjang angin sehingga mengancam keselamatan keluarganya. Sebab, papan yang dijadikan dinding rumah berukuran sekira 5 x 5 meter itu sudah rapuh.
Bahkan, atap rumah dari seng yang dihuni keluarga ini banyak sudah berkarat dan bocor. Sehingga jika hujan turun, mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak dan selalu merasa khawatir.
"Bahan rumah saya ini diambil dari bekas pondok saat saya berkebun dulu. Mau beli bahan bangunan yang baru saya tidak ada uang. Jangankan mau beli barang bangunan, makan setiap hari saja saya bersama istri dan tiga anak saya saja susah sekali," ungkap Haristan dengan nada sedih.
Ia berkisah, sebelum bermukim di Dusun I Desa Lubuk Sini, dirinya mendiami areal perkebunan di Desa Lubuk Sini. Namun setelah beberapa lama berdiam di kebun, dirinya tergusur oleh salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Saya dulu tidak tinggal di sini, tapi di kebun. Waktu tinggal di kebun pun kami masih juga sering makan pucuk ubi karena tidak ada uang untuk membeli beras," ungkap Haristan.

6 comments:

Anonymous said...

Ini manusia pemalas,kalau dalam keadaan sakit boleh dimaafkan.Tanam ubi boleh makan ubi,tanam padi boleh makan nasi dan ikan boleh dipancing.

Anonymous said...

Alhamdulillah ... walaupun rezeki wang ringgit (rupiah) kurang, tapi rezeki kesihatan ada. Rasanya musibah kencing manis darah tinggi jantung gout tak ada. cuma jagalah dan ikthiarlah pengambilan protein (tempe)dan serba sedikit mineral (garam). Karbohidrat (nasi)untuk tenaga (gula)- penting tapi tidaklah kita mati kalau tak ada. Nasi ni hanyalah adat kebiasaan masyarakat di sini. Bolehlah ambil buah-buah juga takut kekurangan gula pulak. Vitamin pun dapat.

Jangan jadi rakyat Malaysia yang suka "membunuh diri" dengan makanan mewah-mewah.

Anonymous said...

Biasalah, kerbau makan rumput pun boleh gemuk. Jangan terlalu mengharap bantuan kerajaan untuk hidup.

Anonymous said...

Pindah ke Malaysia saja pak,jadi pendatang haram pun perut bisa kenyang dan tak perlu makan daun lagi.

IBU TUTI TKI SINGAPUR said...


Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

Anonymous said...

Saudara dan saudari yang mencintai Dharma
Biar saya ceritakan sejarah tentang SAMNAK SAMBODHI, TAMAN DESA JAYA, KEPONG, KUALA LUMPUR. Kali terakhir kami menjadi ahli kuil tetapi kini kami berjauhan kerana kini Ahli Jawatankuasa amat berbangga dengan aktiviti dan tugas kuil.
Sebaliknya, presiden kuil sekarang ialah YIP KUM FOOK dan anaknya YIP JIUN HANN. Anaknya selalu berkata kepada para penganut: KUIL INI ADALAH KUIL BAPA SAYA. Atau ayah saya punnya harta …kami semua diam, kerana Kami tahu kuil ini dari mana asalnya...
Kini AHLI JAWATANKUASA kuil adalah satu-satunya kumpulan mereka sahaja. Orang lain tidak boleh menyertai sebagai ahli dan menggunakan sami Myanmar hanya untuk perkhidmatan dan berkat. Hanya sami Myanmar sahaja yang sangat fikiran cerdik (Semua sami dari Myanmar berpangkat DR atau PH. D), tetapi penganut di sini sangat keliru kerana penganut Buddha di sini tidak pernah mendengar nama itu (gelaran).
Jika kita faham ajaran Buddha yang mencipta KARMA BURUK. akan menerima apa yang telah dilakukan
oleh Jawatankuasa sebelumnya
Samnak Sambodhi, Desa Jaya, Kepong, KL